Minggu, 22 Januari 2012

Samakah memuji Nabi dengan bernyanyi?

Nabi sendiri memperbolehkan Shohabat melantunkan syair Pujian untuk beliau kenapa ada sebagain orang yg mengatasnamakan Rosululloh mengharamkanya???

Berkata Sayyidina 'Abbas bin Abdulmuttalib ra: "Izinkan aku memujimu wahai Rasululloh.." Maka baginda Rasululloh saw menjawab: "Silahkan..,maka Alloh akan membuat bibirmu terjaga" ,maka sayyidina 'Abbas ra memuji dgn syair yg panjang,diantaranya: "Dan engkau (wahai Nabi saw) saat hari kelahiranmu maka terbitlah cahaya ...dibumi hingga terang benderang,dan langit bercahaya dgn cahayamu,dan kini kami kini dlm naungan cahaya itu dan dlm tuntunan kemuliaan (Al-Qur'an) kami terus mendalaminya".
(Mustadrak ' ala shahihain hadits no. 5417).

Dari fakta ini terlihat bahwa Nabi tdk gegabah memvonis seseorang sesat atau amalannya tertolak hanya lantaran tdk pernah dicontohkan beliau. Jelas Nabi kita yg mulia bukanlah seorang narsis yg gila pengakuan apalagi penghormatan,akan tetapi beliau juga adalah manusia yg pandai memperlakukan orang yg mencintainya.

Hasan Bin Tsabit ra membaca syair diMasjid Nabawiy yg lalu ditegur oleh Umar ra,lalu Hasan berkata: "Aku sudah baca syair nasidah disini dihadapan orang yg lebih mulia dari engkau wahai Umar, (yaitu Nabi saw),lalu Hasan berpaling pd Abu Hurairah ra dan berkata: "Bukankah kau dengar Rasul saw menjawab syairku dgn doa: Wahai Alloh bantulah ia dgn Rohulqudus?,lalu Abu Hurairah berkata: " Betul ". (shahih Bukhari hadits no. 3040. shahih Muslim hadits no. 2485)

Abdullah bin Umar ra:

الشِّعْرُ بِمَنْزِلَةِ الْكَلَامِ حَسَنُهُ كَحَسَنِ الْكَلَامِ وَقَبِيحُهُ كَقَبِيحِ الْكَلَامِ

"Syair lagu laksana sebuah kalam. Syair yang baik sama dengan kalam yang baik, syair yang jelek sama dengan kalam yang jelek".
Mbah Jenggot II

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.